Sejarah PT WILMAR
PT WILMAR Perusahaan ini memulai sejarahnya di Pontianak pada tahun 1968 dengan nama CV Tjahaja Kalbar dengan bisnis di bidang pengolahan kopra menjadi minyak kelapa. Pada tahun 1972, perusahaan ini mulai mengolah minyak kelapa menjadi minyak goreng. Pada tahun 1982, perusahaan ini membuka pabrik pengolahan kelapa sawit pertamanya di Jawa, tepatnya di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, untuk mengolah minyak kelapa sawit menjadi minyak goreng, margarin, dan shortening. Pada tahun 1988, perusahaan ini mengubah nama dan badan hukumnya menjadi PT Cahaya Kalbar.
Perusahaan ini memulai sejarahnya di Pontianak pada tahun 1968 dengan nama CV Tjahaja Kalbar dengan bisnis di bidang pengolahan kopra menjadi minyak kelapa. Pada tahun 1972, perusahaan ini mulai mengolah minyak kelapa menjadi minyak goreng. Pada tahun 1982, perusahaan ini membuka pabrik pengolahan kelapa sawit pertamanya di Jawa, tepatnya di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, untuk mengolah minyak kelapa sawit menjadi minyak goreng, margarin, dan shortening. Pada tahun 1988, perusahaan ini mengubah nama dan badan hukumnya menjadi PT Cahaya Kalbar.
Pada tahun 1992, perusahaan ini mulai mengolah biji tengkawang menjadi lemak tengkawang untuk diekspor ke luar Indonesia. Pada tahun 1995, perusahaan ini mengakuisisi mayoritas saham PT Inticocoa Abadi Industri asal Bekasi yang bergerak di bidang produksi coklat cair, pure prime pressed cocoa butter, natural cocoa cake, dan kakao padat. Pada tahun 1996, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 1997, perusahaan ini mengakuisisi beberapa bidang tanah milik pendiri perusahaan ini, serta semua aset milik PT Mintawi asal Pontianak yang meliputi mesin-mesin produksi minyak tengkawang, minyak shea, minyak goreng, minyak inti sawit, dan produk turunannya. Pada tahun 2003, perusahaan ini mulai mengoperasikan pabrik minyak nabati spesialitas baru di Jababeka.
Pada tahun 2005, mayoritas saham perusahaan ini resmi dipegang oleh Tradesound Investments Ltd. asal British Virgin Islands. Pada tahun 2007, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya dari Jakarta ke Bekasi. Pada tahun 2009, perusahaan ini menjual mayoritas saham PT Wilmar Benih Indonesia (d/h PT Inticocoa Abadi Industri) ke PT Wilmar Nabati Indonesia dan PT Natura Wahana Gemilang. Pada tahun 2017, mayoritas saham perusahaan ini resmi dipegang oleh PT Sentratama Niaga Indonesia.
PT WILMAR NABATI INDONESIA
PT Wilmar Nabati Indonesia perusahaan agribisnis terkemuka di indonesia . perusahaan ini bergerak dalam bidang perkebunan di bawah naungan pengelolaan Wilmar International Group.PT Wilmar Nabati Indonesia memiliki banyak perkebunan yang tersebar di seluruh indonesia. perkebunan perusahaan ini terdapat di pulau Sumatera , Kalimantan Barat , dan juga di Kalimantan Tengah. sebagai perusahaan pengelola perkebunan sawit terbesar di dunia , perusahaan ini bahkan mengoperasikan sekitar 160 pabrik dan mempekerjakan sekitar 67.000 karyawan di berbagai negara. produksinya berfokus Indonesia, Malaysia, China , dan Eropa
Perusahaan ini tidak hanya memiliki perkebunan kelapa sawit, tetap juga pabrik pengolahan sawit dari perkebunannya sendiri dan perkebunan sekitarnya. PT Wilmar Nabati Indonesia merupakan anak perusahaan dari Wilmar International yang terkemuka tidak hanya di Indonesia, namun juga di Asia.
Produk Wilmar International
Wilmar International sebagai induk dari perusahaan PT Wilmar Nabati Indonesia bergerak dalam bidang budidaya kelapa sawit, penghancuran biji minyak, penyulingan minyak nabati, penggilingan dan penyaringan gula, pembuatan produk konsumen, lemak khusus, oleokimia, biodiesel dan pupuk, serta penggilingan tepung dan beras.
Produk Wilmar International sebagai induk dari perusahaan PT Wilmar Nabati Indonesia pada food products terdiri dari pengolahan, branding, dan distribusi berbagai produk makanan yang dapat dimakan, termasuk minyak nabati yang diproduksi dari kelapa sawit dan biji minyak, gula, tepung, beras, mie, lemak khusus, makanan ringan, roti, susu, protein kedelai, pati dan pemanis. Produk makanan ini dijual dalam kemasan konsumen dan menengah atau dalam jumlah besar tergantung pada kebutuhan pelanggan. Portofolio global produk konsumen dari PT Wilmar Nabati Indonesia yang beragam mencakup minyak nabati, beras, tepung terigu, mie, saus, bumbu, margarin, gula, coklat, dan protein nabati.
Sementara itu, produk Wilmar International sebagai induk dari perusahaan PT Wilmar Nabati Indonesia pada feed and industrial products terdiri dari pengolahan, perdagangan, dan distribusi produk, yang meliputi pakan ternak, produk kelapa sawit dan laurat yang tidak dapat dimakan, komoditas pertanian, oleokimia, minyak gas dan biodiesel. Produk Wilmar International sebagai induk dari perusahaan PT Wilmar Nabati Indonesia pada bidang plantation terdiri dari perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia.
Selain itu, Wilmar International sebagai induk PT Wilmar Nabati Indonesia juga memiliki armada kapal curah cair dan kering. Hal ini berguna untuk meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi operasi logistik perusahaan. Armada ini memberikan dukungan sebagian untuk kebutuhan pengiriman total, dan sisanya dipenuhi oleh kapal pihak ketiga yang menyewa. Wilmar International sebagai induk PT Wilmar Nabati Indonesia juga menyediakan fasilitas research di setiap lokasinya.
Contoh produk yang dihasilkan dari PT Wilmar International Group antara lain
1.Sania
Pasti ibu – ibu sudah tidak asing lagi dengan produk minyak goreng yang satu ini. minyak goreng Sania merupakan produk dari Wilmar Group yang dibuat dari kelapa sawit dengan proses menggunakan teknologi modern. Minyak ini tidak menggunakan bahan pengawet dan kaya akan asam lemak tak jenuh, dipasaran sendiri minyak ini dibanderol dengan harga Rp. 35.700 hingga Rp 40 ribu.
2.Sovia
Sovia merupakan minyak goreng sehat yang kaya akan vitamin A dan Vitamin D, sehingga Anda tidak perlu khawatir minyak goreng dapat membuat anda mengalami Diare , Minyak goreng Sovia di jual dengan harga RP 17 ribu hingga Rp 35 Ribu.
3.Fortune
Bagi para penderita kolesterol pasti takut untuk mengkonsumsi makanan berminyak , namun siapa sangka produk dari Wilmar Group ini dapat menurunkan total kolesterol serta Low density Lipoprotein (LDL) lewat kandungan asam lemak omega-9nya . minyak fortune dipatok dengan harga berkisar Rp 15 Ribu hingga Rp 35 ribu
4 .Siip
Minyak goreng Siip ini memiliki kelebihan yakni tahan panas, sehingga minyak tidak cepat menghitam. Minyak yang dihasilkan dari kelapa sawit ini kaya akan nutrisi dan membuat makanan menjadi matang dengan sempurna dan renyah. Harganya sendiri sekitar RP15 Ribu – Rp 35 Ribu
5.Bukit Zaitun
Jangan terkecoh ya, meskipun namanya minyak goreng bukit zaitun, namun minyak goreng ini terbuat dari kelapa sawit. Minyak ini banyak Anda temukan di Pulau Jawa dengan kemasan bantal. Produk ini dijual dengan harga Rp 20 ribu
PABRIK YANG DILENGKAPI FASILITAS PELABUHAN SENDIRI
Dalam area kawasan industri tersebut juga beroperasi pelabuhan yang menjadi jalur logistik untuk keperluan produksi pabrik. Tenang menjelaskan, CPO yang sampai di pelabuhan akan diuji lab sebelum diangkut ke tangki penyimpanan. Pelabuhan ini, berkode keamanan internasional atau The International Ship and Port Facility Security Code (ISPS).
“Pelabuhan kita area ISPS, jadi kalau nggak ada itu, kapal-kapal ekspor nggak mau sandar, ini jaminan mereka di sini,” kata Tenang.
Pengangkutan CPO tersebut melalui pipa yang terbentang dari pelabuhan hingga tangki penyimpanan sejauh 6 km, selain itu juga diangkut manual menggunakan kendaraan. Ke depan, Wilmar akan menambah kapasitas pipa yang saat ini porsinya hanya 25 persen dari total kapasitas. Namun, nilai investasinya tidak murah.
“Butuh dana Rp 2 juta satu meter (pipa), tinggal kali 6 Km. Itu satu pipa, kita 4 pipa. Produktivitas kita juga belum terlalu banyak,” jelasnya.
Perusahaan kini juga berinvestasi pada energi bersih, diantaranya seperti menggunakan kendaraan listrik untuk mobilitas pekerja. Selain itu, pipa CPO pada pelabuhan juga akan ditingkatkan untuk menekan emisi dari penggunaan kendaraan angkut